Siswa Boleh Internetan Epidemi corona berlangsung demikian tiba-tiba, jadi beberapa orang yang tidak siap melawannya. Termasuk juga beberapa siswa yang setiap hari belajar di sekolah. Sekarang banyak sekolah yang ditutup sebab saran physical distancing. Mengakibatkan, beberapa siswa harus belajar mandiri di dalam rumah. Mereka disarankan untuk belajar dengan cara daring dengan manfaatkan internet.
Permasalahannya, tidak semua siswa memiliki koneksi internet atau handphone untuk mengaksesnya. Proses belajar mereka juga terhalang. Sukurlah, banyak faksi yang berinisiatif mengulurkan tangan agar mereka dapat terus belajar secara baik.
Belajar di kantor polisi lewat regional.kompas.com
Umumnya kantor polisi sama dengan kriminalitas. Tapi ditengah-tengah epidemi, tempat itu dirubah jadi tempat belajar daring untuk beberapa siswa. Ada 17 murid dari 10 SD di Dumai, Riau, yang sekarang teratur belajar di kantor polisi. Mereka melakukan sebab tidak memiliki koneksi internet serta handphone untuk belajar dengan cara daring.
Siswa Boleh Internetan Untuk menolong beberapa siswa, petugas ikhlas menjemput mereka dari rumah semasing serta mengantarnya ke kantor polisi. Lantas mereka bisa manfaatkan internet gratis serta netbook untuk belajar. Petugas sediakan masker, tempat bersihkan tangan, serta face shield supaya masih aman. Dikutip dari Kompas, program unik ini dinamakan Sudut Daring serta tetap akan menolong siswa semasa epidemi.
Belajar di pos kamling lewat regional.kompas.com
Tidak semua rumah memiliki sarana untuk belajar daring, itu yang diakui oleh Pemerintah Desa Tanggulrejo di Gresik. Jadi mereka sediakan internet gratis di pos kamling yang ada di 16 RT serta balai desa. Sarana sama terpasang di beberapa PAUD, SMA, serta warung kopi. Keseluruhan ada 250 koneksi internet di desa yang dikatakan sebagai Kampung Net ini! Siswa juga akui suka sebab dapat belajar secara lancar semasa epidemi.
Warnet gratis untuk siswa lewat photo.usaha.com
Umumnya warnet minta bayaran pada pengunjung, tapi ada satu warnet di Bandung yang lain. Tempat ini malah jadi tempat belajar untuk beberapa siswa. Mereka dapat terhubung internet serta cetak pekerjaan dengan gratis. Untuk jaga keamanan semasa epidemi, mereka harus jaga jarak serta menggunakan masker dan face shield. Semua sarana itu ialah hasil swadaya warga seputar. Bagus ya!
Rumah punya Imam dibuat tempat belajar lewat edukasi.kompas.com
Dikutip dari Kompas, seorang pemilik toko Slot QQ Online listrik namanya Imam Sumantri jadi pencetus internet gratis di lingkungan tempat tinggalnya. Ide ini berawal waktu ada seorang konsumen setia toko yang sharing jika ia kesusahan beli paket internet. Lalu, Imam yang tinggal di Bandung terdorong untuk membagi koneksi internet di tempat tinggalnya. Ia melekat sandi wifi supaya semua siswa dapat mengaksesnya.
Tidak itu saja, Imam mengganti halaman tempat tinggalnya jadi tempat belajar daring untuk beberapa siswa. Ia menyarankan mereka untuk ikuti prosedur kesehatan. Serta Imam sediakan printer untuk cetak pekerjaan. Kenapa ia ingin repot melakukan? Untuk orangtua serta anggota warga, Imam menerangkan jika ia berasa turut bertanggungjawab dalam memajukan pendidikan.
Sama-sama menolong / Kredit: Foto by Toa Heftiba on Unsplash lewat unsplash.com
Beberapa siswa tidak sendirian dalam hadapi epidemi corona. Walau pemerintah pusat belum sediakan sarana yang wajar, terdapat beberapa faksi tidak tersangka yang ingin menolong dengan suka-rela. Dari mulai polisi, pengurus pos kamling, pemilik warnet, serta masyarakat biasa. Mereka melakukan tanpa ada mengharap imbalan. Semua jerih payah mereka terbayar lunas waktu lihat siswa-siswa dapat belajar secara lancar semasa epidemi.
Ini menunjukkan jika siapa saja dapat turut berperan untuk pendidikan, termasuk juga kita. Yuk ulurkan tangan untuk beberapa siswa yang memerlukan. Dapat dengan meminjamkan sarana seperti hp atau netbook, membagi koneksi internet, atau memberikan bantuan. Silahkan berusaha bersama untuk hadapi epidemi corona!