Sulap Rumah Jadi Kantor Saat WFH

Ruang kerja spesial di dalam rumah benar-benar dibutuhkan untuk mendukung kerja dari rumah (work from home/WFH) semasa epidemi virus Corona. Ditambah lagi, situasi ini belum mengetahui akan berjalan sampai kapan.

Direktur PT Optima Karya Disain, Ika Yuni Purnama menjelaskan buat ruangan kerja di dalam rumah sebetulnya tidak memerlukan ongkos begitu mahal bila cuma manfaatkan ruang yang ada. Ruang yang dapat digunakan seperti kamar anak, sampai ruang tidak terpakai yang lain yang muat untuk barang penting seperti meja serta bangku.

“Seharusnya dengan anggaran saat ini lebih bagus pilih ruangan yang telah ada. Jadi diubah peranan, dirubah. Tidak harus luas yang perlu cukup satu meja atau dua meja untuk laptop. Bangku dapat dua atau satu, itu 3 x 3 cukup minimum,” kata Ika pada detikcom, Minggu (20/9/2020).

Bila demikian, yang dibutuhkan tinggal ongkos untuk keperluan furniture. Ongkosnya sendiri bergantung dari semasing tipe perlengkapan yang dipakai. Bila kualitas perlengkapan yang diambil tambah mahal, pasti ongkos yang dikeluarkan semakin lebih mahal.

“Ongkosnya dapat sesuai dengan design berkaitan furniture yang digunakan baru atau refinish dari yang lama,” katanya.

Dibandingkan bila harus membuat ruang baru yang diprediksikan perlu Rp 20 juta lebih buat ukuran 3 x 3, ongkosnya bergantung dari semasing material yang dipakai.

“Contohnya lantainya apa, dindingnya apa, sebab tiap material itu ada level harga. Jika bicara standard contohnya standard keramik, dinding, cat itu per mtr. di atas Rp 2 juta kita dapat kalkulasi per mtr.. Tetapi jika telah melalui dari itu contohnya lantainya di lebih marmer, itu akan beda lagi,” tuturnya.

Hal yang juga sama disebutkan oleh Founder Pikat Architekt Bureau, Pikat Satriadji. Ia serta memprediksi untuk membuat ruang baru ukuran 3 x 3 dapat capai Rp 30 juta.

“Jadi jika ingin bangun baru jika hitungannya arsitektural contohnya buat 3 x 3 untuk bangun Rp 3,5 juta per mtr.. Jadi jika 3 x 3 itu 9 (meter), jadi dapat Rp 30 juta-an ke atas untuk buat ruangnya saja. Telah ada lantai, plafon, dinding, kita buat bangunan umumnya begitu. Untuk isi ruangnya, furnituree-nya itu beda lagi,” katanya dikontak terpisah.

Updated: January 13, 2021 — 5:07 am

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *